Ketika berbicara soal aplikasi pesan instan, orang biasanya langsung memikirkan WhatsApp atau Messenger. Namun ada satu platform yang diam-diam semakin populer, bukan hanya untuk ngobrol, tetapi juga untuk menghasilkan uang. Banyak orang mendadak penasaran: apakah aplikasi Telegram bisa menghasilkan uang?
Jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”. Karena ada banyak cara untuk menjadikan Telegram sebagai sumber penghasilan, tetapi tidak semua orang mengetahuinya. Bahkan, sebagian pengguna Telegram yang sudah bertahun-tahun menggunakannya pun baru sadar bahwa mereka sebenarnya bisa memperoleh uang dari aktivitas harian mereka di aplikasi ini.
Menariknya, cara menghasilkan uang di Telegram tidak selalu membutuhkan modal besar. Beberapa orang hanya memanfaatkan keterampilan sederhana, seperti membuat channel, membagikan informasi, atau bahkan hanya berinteraksi di komunitas tertentu.
Jadi bagaimana sebenarnya sistem ini bekerja? Mari kita kupas pelan-pelan.
Mengapa Telegram Berbeda?
Telegram bukan sekadar aplikasi chatting. Ini adalah platform yang memiliki banyak fitur yang sebenarnya mirip seperti media sosial dan marketplace dalam satu tempat. Anda bisa membuat channel dengan ribuan anggota tanpa batasan, membuat grup publik, memasang bot otomatis, hingga menjual produk langsung dari Telegram.
Fitur-fitur ini membuat Telegram menarik sebagai ladang monetisasi karena:
-
Channel dapat menampung anggota dalam jumlah tak terbatas.
-
Tidak ada algoritma seperti media sosial lain yang membatasi jangkauan postingan.
-
Bisa dipakai tanpa nomor telepon asli (privasi lebih tinggi).
-
Mendukung sistem pembayaran dan bot otomatis.
Banyak kreator digital yang lebih memilih Telegram daripada platform lain karena fleksibilitasnya. Bahkan beberapa startup besar memulai komunitas mereka dari Telegram.
Cara Menghasilkan Uang Melalui Telegram
Berikut beberapa metode yang paling sering dipakai untuk menghasilkan uang melalui Telegram. Anda bisa memilih satu metode atau menggabungkan beberapa sekaligus.
1. Menjual Iklan di Channel atau Grup
Jika Anda memiliki grup atau channel yang ramai, Anda bisa menjual ruang promosi untuk bisnis lain. Semakin banyak anggota, semakin tinggi harga iklan yang bisa Anda tawarkan.
Biasanya tarif dihitung berdasarkan:
-
Jumlah anggota
-
Tingkat interaksi (view, komentar, klik)
-
Niche atau topik channel
Misalnya: channel komunitas trading dengan 10.000 anggota bisa mengenakan biaya iklan mulai Rp50.000–Rp300.000 per posting.
2. Menawarkan Konten Berbayar
Buat channel premium atau grup eksklusif, lalu isi dengan konten yang tidak tersedia di tempat lain. Ini bisa berupa:
-
Tutorial
-
Materi kursus
-
Tips pasar atau saham
-
Analisis data
-
Dokumen khusus
Orang masuk setelah membayar biaya langganan per bulan atau membership.
3. Pendapatan dari Iklan Resmi Telegram
Ini adalah fitur baru Telegram.
Jika channel Anda memiliki minimal 1.000 pelanggan, Telegram akan menampilkan iklan, dan Anda mendapatkan 50% dari pendapatan iklan tersebut. Tidak perlu menjual apa pun, cukup posting konten dan kumpulkan audiens.
Ini mirip dengan monetisasi YouTube atau TikTok, tetapi versi Telegram.
4. Afiliasi (Affiliate Marketing)
Anda dapat mempromosikan produk orang lain melalui link afiliasi. Setiap pembelian melalui link tersebut akan memberikan komisi kepada Anda.
Langkah sederhananya:
-
Pilih produk dari marketplace atau program afiliasi.
-
Bagikan link di channel atau grup.
-
Dapatkan komisi setiap ada pembelian.
Cocok untuk channel review, diskon, rekomendasi, dan gaya hidup.
5. Menerima Donasi dari Pengikut
Jika konten Anda bermanfaat, pengikut biasanya tidak keberatan memberikan donasi sebagai bentuk apresiasi.
Bisa menggunakan:
-
Dana
-
QRIS
-
PayPal
-
Fitur tip di beberapa platform lain
Donasi ini murni bentuk dukungan dari audiens.
6. Menjual Produk atau Jasa Sendiri
Telegram bisa menjadi etalase bisnis Anda. Anda bisa menjual:
-
Produk fisik (baju, makanan, aksesoris, dll.)
-
Jasa freelance (desain, editing video, penulisan artikel)
-
Digital product (e-book, preset, template, dan lainnya)
Channel digunakan sebagai katalog, sedangkan transaksi dilakukan melalui chat pribadi.
7. Bot Otomatis
Anda bisa membuat bot Telegram untuk:
-
Pemesanan otomatis
-
Menampilkan katalog produk
-
Sistem penjualan otomatis
Bot bisa Anda buat sendiri atau menggunakan jasa freelancer. Ada banyak bisnis yang menggunakan bot untuk menerima pesanan tanpa admin.
8. Airdrop & Game Berhadiah
Telegram sering menjadi rumah untuk proyek airdrop crypto. Beberapa game dan platform memberikan token atau hadiah hanya dengan berpartisipasi.
Biasanya Anda perlu:
-
Bergabung ke channel tertentu
-
Mengikuti instruksi
-
Menggunakan bot Telegram
Jika Anda konsisten, potensi cuan dari token bisa besar.
9. Menjadi Freelancer
Telegram memiliki banyak komunitas freelance. Anda bisa bergabung dan menawarkan kemampuan Anda.
Keahlian yang sering dicari:
-
Menulis artikel
-
Desain grafis
-
Coding bot atau landing page
-
Social media management
10. Menjadi Influencer Telegram
Sama seperti Instagram atau TikTok, Telegram juga bisa membuat seseorang terkenal. Jika follower banyak, brand akan membayar untuk:
-
Endorsement
-
Review produk
-
Kerja sama jangka panjang
11. Cara Tambahan
-
Menjual channel Telegram dengan banyak anggota
-
Crowdfunding untuk proyek kreatif atau bisnis
Tips Agar Bisa Cepat Menghasilkan di Telegram
-
Fokus pada satu niche
-
Buat konten yang relevan dan rutin
-
Bangun komunitas sebelum menawarkan monetisasi
-
Jangan spam atau hanya menjual, tetapi berikan nilai terlebih dahulu
Audiens yang percaya akan jauh lebih mudah menghasilkan uang.
Jadi Kesimpulannya...
Telegram bukan hanya aplikasi chatting biasa. Jika dimanfaatkan dengan strategi yang tepat, Telegram bisa menjadi sumber penghasilan yang sangat potensial. Mulai dari menjual iklan, membuat konten berbayar, afiliasi, hingga monetisasi iklan resmi dari Telegram, semuanya tersedia tanpa harus memiliki modal besar.
Kuncinya sederhana: bangun audiens, berikan nilai, dan pilih metode monetisasi sesuai kemampuan Anda. Banyak orang menghasilkan uang dari Telegram hanya bermodal smartphone dan konsistensi. Jika Anda ingin belajar lebih banyak tentang topik digital, referensi artikel bermanfaat juga sering saya temukan di situs ajakteman.com.