Langsung ke konten utama

Kenapa Shutterstock Not Approved? Ini Penyebab Umumnya

Kenapa Shutterstock Not Approved? Ini Penyebab Umumnya

Bagi para kontributor foto dan ilustrasi, mendapat notifikasi “Not Approved” dari Shutterstock seringkali menjadi momen yang membingungkan sekaligus mengecewakan. Padahal, kita merasa karya sudah bagus, unik, dan layak dipublikasikan. Namun, platform tetap menolak. Kenapa hal ini bisa terjadi? Mari kita bahas penyebabnya secara lengkap agar Anda bisa menghindarinya di masa depan.

Pada artikel ini, ajakteman.com akan mengupas faktor-faktor umum yang membuat foto atau ilustrasi tidak lolos seleksi Shutterstock, mulai dari masalah teknis hingga kategori yang salah.

1. Salah Kategori Foto

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah salah memilih kategori saat mengunggah karya. Shutterstock membedakan antara foto editorial dan foto komersial.

  • Foto editorial: Ditujukan untuk berita atau dokumentasi peristiwa nyata, tidak memerlukan model release, namun tidak boleh digunakan untuk tujuan komersial. Foto jenis ini biasanya memuat merek, logo, atau orang yang mudah dikenali tanpa persetujuan.
  • Foto komersial: Harus bebas dari merek, logo, atau elemen berhak cipta, serta memerlukan model release jika menampilkan orang. Foto ini digunakan untuk iklan, promosi, dan tujuan komersial lainnya.

Kesalahan menempatkan foto berita ke kategori komersial (atau sebaliknya) akan langsung membuatnya “Not Approved” meskipun kualitasnya bagus.

2. Masalah Noise pada Foto

Noise adalah bintik-bintik atau grain yang muncul di foto, biasanya disebabkan oleh ISO tinggi, pencahayaan kurang, atau kamera berkualitas rendah. Shutterstock sangat memperhatikan kualitas teknis, sehingga foto yang terlalu banyak noise akan ditolak.

Beberapa tips menghindari noise:

  • Gunakan ISO rendah saat memotret.
  • Pastikan pencahayaan cukup.
  • Gunakan tripod untuk meminimalkan guncangan.
  • Lakukan pengeditan ringan untuk mengurangi noise tanpa merusak detail.

Jika noise terlalu tinggi, meski subjek foto menarik, kemungkinan besar statusnya tetap “Not Approved”.

3. Foto Terlalu Mirip atau Serupa

Banyak kontributor mengunggah foto dalam jumlah besar dari satu sesi pemotretan yang sama. Walaupun berbeda angle atau sedikit berbeda pencahayaan, jika terlalu mirip, Shutterstock akan menganggapnya duplikat.

Platform ini menginginkan variasi, bukan repetisi. Oleh karena itu:

  • Pilih foto terbaik dari setiap sesi.
  • Variasikan komposisi, latar belakang, atau pencahayaan.
  • Hindari mengunggah puluhan foto yang hanya berbeda sedikit.

4. Kualitas dan Resolusi Tidak Memadai

Shutterstock menetapkan standar resolusi minimal 4 megapiksel. Foto yang terlalu kecil, pecah, atau buram akan langsung ditolak. Pastikan:

  • Foto tajam dan fokus pada subjek.
  • Tidak ada motion blur yang mengganggu.
  • Gunakan kamera atau ponsel dengan kualitas baik dan setelan optimal.

5. Pelanggaran Hak Cipta dan Merek Dagang

Jika foto memuat logo, desain, atau objek yang dilindungi hak cipta tanpa izin, maka akan otomatis ditolak. Contohnya:

  • Logo di pakaian atau gedung.
  • Desain karakter berhak cipta.
  • Poster film atau karya seni yang terlihat jelas.

Untuk komersial, semua elemen harus bebas hak cipta. Untuk editorial, logo boleh muncul, tetapi harus relevan dengan berita atau dokumentasi.

6. Editing Berlebihan

Pengeditan foto memang penting untuk meningkatkan kualitas, tetapi edit yang terlalu ekstrem bisa menjadi alasan penolakan. Shutterstock mencari foto natural, realistis, dan tidak terlalu diproses.
Hindari:

  • Saturasi warna berlebihan.
  • Efek filter yang terlalu mencolok.
  • Manipulasi foto yang membuatnya terlihat tidak alami (kecuali memang untuk kategori ilustrasi atau digital art).

7. Metadata Kurang Tepat

Shutterstock menggunakan metadata (judul, deskripsi, keyword) untuk menampilkan foto pada pencarian. Jika metadata tidak relevan atau menyesatkan, foto bisa ditolak. Pastikan:

  • Judul sesuai dengan isi foto.
  • Deskripsi jelas dan deskriptif.
  • Keyword relevan dengan subjek foto.

Tips Agar Foto Lolos Review Shutterstock

  • Pahami perbedaan kategori editorial dan komersial.
  • Periksa kualitas teknis (tajam, pencahayaan tepat, noise minimal).
  • Pastikan foto unik dan tidak duplikat.
  • Hindari konten berhak cipta tanpa izin.
  • Gunakan metadata yang relevan dan akurat.
  • Lakukan pengeditan secukupnya untuk meningkatkan kualitas tanpa merusak naturalitas.

Jadi Kesimpulannya

Penolakan di Shutterstock bukan berarti karya Anda buruk, melainkan tanda bahwa ada aspek yang belum memenuhi standar platform. Penyebab umum seperti salah kategori, noise, foto serupa, resolusi rendah, pelanggaran hak cipta, editing berlebihan, dan metadata tidak tepat adalah faktor yang sering membuat status menjadi “Not Approved”. Dengan memahami dan memperbaiki poin-poin tersebut, peluang Anda untuk lolos review akan jauh lebih besar, bahkan bisa membuat portofolio Anda berkembang pesat.

Jika Anda konsisten mematuhi panduan teknis dan etika Shutterstock, setiap unggahan akan memiliki peluang lebih besar untuk disetujui dan menghasilkan pendapatan.


Baca Topik Terkait ⤵

Menu Utama


Postingan Terbaru

Loading...

Tool PopularRefresh


Artikel Popular