Langsung ke konten utama

Hell Bank Note Artinya Apa? Mata Uang Mana?

Hell Bank Note: Uang Para Arwah dalam Tradisi Tionghoa

Dalam budaya Tionghoa, terdapat sebuah tradisi unik yang berkaitan dengan dunia arwah, salah satunya adalah penggunaan Hell Bank Note atau yang sering disebut sebagai "uang kertas neraka" atau Kertas Uang Neraka. Asal dari mana? berikut ulasannya

Apa Itu Hell Bank Note?

Hell Bank Note adalah uang kertas simbolis yang dipercaya dapat digunakan oleh roh orang yang telah meninggal di alam baka. Dalam tradisi Tionghoa, kehidupan setelah kematian dianggap sebagai kelanjutan dari kehidupan di dunia, sehingga para arwah juga membutuhkan berbagai macam perlengkapan, termasuk uang.

Biasanya, uang ini dicetak dengan desain menyerupai uang kertas asli, tetapi dengan nilai nominal yang sangat besar, mulai dari jutaan hingga miliaran. Di beberapa lembar Hell Bank Note, terdapat gambar sosok yang diyakini sebagai Kaisar Neraka, seperti Yanluo Wang, yang merupakan penguasa dunia bawah dalam mitologi Tionghoa.

Bukan Mata Uang Negara Mana Pun

Meskipun disebut "bank note", Hell Bank Note bukanlah mata uang resmi dari negara mana pun. Uang ini tidak memiliki nilai di dunia nyata dan hanya digunakan dalam ritual keagamaan atau budaya tertentu.

Pencetakan uang ini dilakukan oleh berbagai produsen, dan desainnya bisa bervariasi tergantung pada daerah atau kepercayaan yang dianut. Biasanya, uang ini dibeli di toko perlengkapan keagamaan Tionghoa dan digunakan dalam upacara tertentu, seperti Festival Qingming atau Hari Ceng Beng, di mana keluarga berkumpul untuk berziarah ke makam leluhur mereka.

Fungsi dan Penggunaannya dalam Ritual

Hell Bank Note umumnya dibakar dalam upacara penghormatan kepada arwah leluhur. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa dengan membakar uang ini, mereka mengirimkan kekayaan dan perlengkapan kepada leluhur mereka di dunia roh. Selain uang, mereka juga sering membakar replika barang-barang lain seperti rumah, mobil, pakaian, hingga ponsel dari bahan kertas.

Beberapa kesempatan di mana Hell Bank Note digunakan antara lain:

  1. Festival Qingming (Ceng Beng) – Perayaan tahunan di mana keluarga mengunjungi makam leluhur dan membakar uang kertas serta persembahan lainnya.
  2. Festival Hantu Lapar – Diadakan pada bulan ketujuh kalender lunar, diyakini sebagai saat ketika roh-roh leluhur kembali ke dunia. Untuk menenangkan mereka, masyarakat membakar uang kertas dan memberikan persembahan.
  3. Upacara Pemakaman – Dalam beberapa kepercayaan, uang ini dibakar saat pemakaman sebagai simbol memberikan bekal bagi roh yang baru saja meninggal.

Makna di Balik Hell Bank Note

Bagi masyarakat Tionghoa, tradisi membakar Hell Bank Note bukan sekadar kepercayaan, tetapi juga bentuk penghormatan kepada leluhur. Ini adalah cara bagi keluarga yang masih hidup untuk menunjukkan rasa bakti dan memastikan bahwa leluhur mereka mendapatkan kehidupan yang baik di alam baka.

Meskipun bagi sebagian orang tradisi ini terdengar aneh, bagi penganut budaya Tionghoa, praktik ini memiliki nilai spiritual yang mendalam dan telah dilakukan selama berabad-abad.

Pada Akhirnya

Hell Bank Note bukanlah mata uang dari negara mana pun, melainkan uang simbolis yang digunakan dalam tradisi Tionghoa untuk menghormati arwah leluhur. Uang ini dipercaya dapat membantu roh di alam baka agar tetap sejahtera. Meskipun hanya berupa kertas tanpa nilai nyata, kehadirannya sangat penting dalam berbagai upacara keagamaan dan budaya Tionghoa.

Dengan memahami makna Hell Bank Note, kita dapat lebih menghargai warisan budaya yang kaya dan penuh makna dalam masyarakat Tionghoa.


Topik Terkait :

Terbaru

Loading...