Langsung ke konten utama

Kenapa Kepala Kereta Api Terbalik?

Kenapa Kepala Kereta Api Terbalik? Ini Penjelasannya

Bagi yang sering memperhatikan kereta api, mungkin pernah melihat ada momen ketika kepala lokomotif terlihat seperti menghadap ke belakang. Bagi orang awam, hal ini bisa terlihat aneh, bahkan mungkin ada yang mengira kereta api berjalan mundur. Padahal, kondisi ini bukan berarti lokomotif tersebut dipasang terbalik atau sedang berjalan mundur. Ada alasan teknis dan operasional mengapa hal ini bisa terjadi.

Konsep Long Hood Forward (LH Forward)

Dalam dunia perkeretaapian, ada istilah Long Hood Forward (LH Forward) yang digunakan untuk menjelaskan posisi lokomotif yang tampak seperti menghadap ke belakang. LH Forward adalah konfigurasi di mana bagian depan lokomotif sebenarnya adalah bagian belakangnya yang lebih panjang. Ini umum terjadi pada beberapa jenis lokomotif diesel, terutama yang digunakan untuk perjalanan jarak dekat.

Saat lokomotif dalam posisi LH Forward, masinis tetap bisa mengoperasikan kereta dengan normal. Hal ini disebabkan karena lokomotif memiliki dua set kendali di kabinnya, sehingga dapat dikemudikan dari kedua arah. Dengan kata lain, meskipun dari luar terlihat seperti lokomotif menghadap ke belakang, masinis tetap berada di sisi depan dan bisa menjalankan kereta dengan aman.

Kenapa Lokomotif Bisa Dalam Posisi LH Forward?

Ada beberapa alasan mengapa kepala kereta api bisa terlihat terbalik, antara lain:

  1. Efisiensi dan Praktis dalam Operasional
    Saat kereta mencapai stasiun tujuan, tidak selalu ada fasilitas putar lokomotif (turntable) untuk membalikkan arah lokomotif. Oleh karena itu, daripada harus memutar lokomotif secara manual, lebih praktis jika lokomotif dirancang agar bisa berjalan di kedua arah tanpa harus dibalik.

  2. Jenis Rute yang Ditempuh
    Biasanya, kereta jarak pendek (sekitar 150 km atau kurang) lebih sering menggunakan konfigurasi LH Forward karena perjalanan ini sering kali bersifat bolak-balik tanpa perlu pergantian posisi lokomotif di setiap perjalanan pulang-pergi.

  3. Faktor Keamanan
    Beberapa lokomotif memang sengaja didesain dengan posisi panjang di depan untuk memberikan perlindungan tambahan bagi masinis jika terjadi tabrakan. Jika bagian panjang dari lokomotif berada di depan, maka masinis memiliki lebih banyak ruang perlindungan dibandingkan jika kabin langsung berada di bagian depan.

  4. Rotasi Lokomotif
    Dalam beberapa kasus, lokomotif bisa saja digunakan secara bergantian di berbagai rute tanpa memikirkan orientasi awalnya. Jika sebuah lokomotif sebelumnya dipasang dalam konfigurasi normal (Short Hood Forward), namun kemudian dipasangkan dengan rangkaian lain dalam posisi LH Forward, maka tampaknya lokomotif tersebut berjalan mundur, padahal tidak.

Akhir Kata

Jadi, kepala kereta api yang terlihat terbalik bukan berarti lokomotif tersebut dipasang dengan salah atau berjalan mundur. Ini adalah bagian dari desain dan strategi operasional untuk membuat perjalanan lebih efisien. Dengan sistem kendali ganda, masinis tetap dapat mengoperasikan lokomotif dengan baik tanpa harus memutar balik lokomotif setiap kali perjalanan pulang-pergi.

Sekarang, jika kamu melihat kereta api dengan kepala yang tampak menghadap ke belakang, kamu sudah tahu bahwa itu bukan kesalahan atau keanehan, melainkan bagian dari sistem kerja kereta api yang telah diperhitungkan dengan baik!


Telusuri Topik Terkait :