Kenapa di Belakang iPhone Ada Tulisan "Made in China"?
Jika kamu pernah memperhatikan bagian belakang iPhone, pasti kamu akan menemukan tulisan "Designed by Apple in California, Assembled in China" atau setidaknya frasa "Made in China." Hal ini sering kali menimbulkan pertanyaan, mengingat Apple adalah perusahaan raksasa asal Amerika Serikat. Lalu, mengapa produk mereka justru dirakit di China?
1. Biaya Produksi yang Lebih Murah
Salah satu alasan utama Apple merakit iPhone di China adalah biaya produksi yang jauh lebih rendah dibandingkan jika dilakukan di Amerika Serikat atau negara lain. China memiliki tenaga kerja dengan upah yang lebih kompetitif, memungkinkan Apple untuk menekan biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas produk.
Selain itu, pemerintah China memberikan berbagai insentif bagi perusahaan teknologi untuk beroperasi di negara mereka. Subsidi, pajak yang lebih rendah, serta kemudahan perizinan menjadi faktor lain yang menarik bagi Apple dan banyak perusahaan teknologi global lainnya.
2. Infrastruktur Manufaktur yang Sangat Maju
China memiliki ekosistem manufaktur yang sangat matang, terutama di kota-kota seperti Shenzhen. Negara ini memiliki ribuan pabrik yang bisa memproduksi komponen-komponen elektronik dengan cepat dan efisien.
Misalnya, Foxconn dan Pegatron—dua perusahaan utama yang merakit iPhone—memiliki pabrik raksasa dengan ratusan ribu pekerja yang bisa memenuhi permintaan produksi dalam skala besar. Jika Apple merakit iPhone di negara lain, mereka mungkin akan kesulitan menemukan rantai pasokan yang seefisien China.
3. Kecepatan Produksi yang Tinggi
China dikenal dengan kemampuan produksinya yang luar biasa cepat. Apple sering kali merilis model iPhone terbaru setiap tahun, dan ini membutuhkan proses produksi yang cepat serta fleksibel.
Pabrik di China memiliki tenaga kerja dalam jumlah besar yang bisa beroperasi dalam sistem shift 24 jam sehari. Hal ini memungkinkan mereka untuk memproduksi jutaan unit dalam waktu singkat dan memenuhi permintaan pasar global.
4. Kedekatan dengan Pemasok Komponen
Sebagian besar komponen iPhone, seperti layar, baterai, chip, dan sensor kamera, juga diproduksi di Asia, terutama di China, Korea Selatan, dan Taiwan. Dengan merakit iPhone di China, Apple bisa lebih mudah mengelola rantai pasokan dan mengurangi biaya serta waktu pengiriman komponen.
Sebagai contoh, layar iPhone diproduksi oleh perusahaan seperti Samsung dan LG di Korea Selatan, sementara beberapa chip diproduksi oleh TSMC di Taiwan. Dengan sebagian besar pemasok berada di kawasan Asia, merakit iPhone di China menjadi keputusan strategis yang masuk akal.
5. Peraturan dan Pajak di Amerika Serikat
Salah satu alasan mengapa Apple tidak merakit iPhone di Amerika Serikat adalah karena pajak dan biaya tenaga kerja yang jauh lebih tinggi. Jika iPhone dirakit di AS, harga jualnya kemungkinan akan lebih mahal, yang bisa mengurangi daya saing di pasar global.
Meskipun Apple tetap mempertahankan kantor pusatnya di Cupertino, California, sebagian besar manufaktur dilakukan di luar negeri agar produk mereka tetap kompetitif dari segi harga.
Akhir Kata
Tulisan "Made in China" di belakang iPhone bukan berarti produk tersebut tidak berkualitas. Justru, Apple memilih China karena infrastruktur manufakturnya yang sangat efisien, tenaga kerja yang terampil, serta kedekatan dengan pemasok komponen utama.
Dengan merakit iPhone di China, Apple bisa menjaga biaya produksi tetap rendah, memastikan kualitas produk tetap tinggi, dan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Jadi, meskipun dirakit di China, iPhone tetap merupakan hasil rancangan Apple yang inovatif dan canggih.